Halo sobat, Kali ini kita akan membahas tentang kisah legenda Kian Santang, seorang Pangeran dari Pajajaran yang masuk Islam dan mencoba mengislamkan bapaknya, Prabu Prabu Kian Santang ini telah menjadi sebuah kisah yang diceritakan secara turun-temurun oleh orang – orang di tatar Sunda. Karena kisah ini menceritakan tokoh Karuhun masyarakat Jawa Barat yaitu Raden Kian Santang, Prabu Siliwangi dan Tokoh Besar Islam, Khalifah Ali Bin Abu tahu lebih banyak tentang Kian Santang, mari kita simak sama – sama Kian Santang, Pangean PajajaranAwal Mula CeritaSumber kisah, Di Kerajaan Sunda Galuh atau Pakuan Pajajaran, Prabu Sri Baduga Maharaja menikah dengan Nyai Subang Larang, dari pernikahannya itu dikaruniai tiga orang anak yaitu Pangeran Cakra Buana, Rara Santang Ibu Sunan Gunung Jati dan Raden Kian Kian Santang Menjadi Dalem BogorSumber Raden kian Santang tumbuh menjadi seorang yang tampan dan gagah berani. Hingga pada umur ke 22 dia sudah diangkat menjadi Pemimpin Bogor atau Dalem Bogor, bertepatan dengan diangkatnya pemimpin sebelumnya Raden Munding Kawati menjadi Panglima Perang Pajajaran. Peristiwa ini di tulis dalam Prasasti Batutulis dia diangkat karena kemampuannya dalam memimpin, Raden Kian Santang juga terkenal karena kesaktiannya. Menurut legenda Kian Santang, Saking saktinya dia tak ada lagi orang di Jawa yang dapat menandingi suatu ketika dia meminta ayahnya mencarikan untuknya seseorang yang dapat menjadi lawannya. Ayahnya Prabu Siliwangi setuju, dia pun memanggil seluruh ahli nujum Dukun/Peramal Istana untuk mencarikan orang paling sakti yang ada, tapi tak ada nama yang muncul dari pencarian mereka juga Kerajaan Sunda GaluhKian Santang Bertemu Sayyidina AliMeski gagal mencari orang yang mampu untuk melawan dirinya, Raden Kian Santang pun tidak menyerah dia berkeliling ke setiap sudut Tatar Pasundan, hingga akhirnya dia bertemu seorang Kakek misterius jika orang yang dia cari berada di hal itu Raden Kian Santang senang bukan kepalang dan langsung ingin mencari ke si Kakek malah memberi dua syarat sebelum dia bertemu dengan Sayyidina Ali, yaitu syarat pertama yaitu melakukan mujasmedi Semedi di Ujung kulon dan Syarat kedua adalah mengganti namanya menjadi Galantrang Setra. Raden Kian Santang pun melaksanakan dua syarat tersebut, berangkatlah dia ke Tanah Suci Mekah. Menurut cerita dia berangkat ke sana dengan kesaktiannya hingga tak memerlukan waktu di sana, dia bertemu seseorang yang terlihat sangat bijaksana. Dia pun bertanya pada orang itu keberadaan Sayyidina Ali dan orang itu dengan senang hati akan mengantarkannya pada Sayyidina Ali, tapi dia tidak sadar jika orang yang dihadapinya itu adalah Sayyidina Santang Mengangkat TongkatSebelum keduanya pergi menemui Sayyidina Ali, laki-laki itu menancapkan tongkatnya ke tanah, yang tak diketahui oleh Kian berjalan beberapa puluh meter, lelaki itu meminta agar Kian Santang mau mengambilkan tongkatnya itu. Awalnya, kian Santang menolak tapi karena keinginannya yang kuat untuk bertemu Sayyidina Ali, dia pun bersedia melakukan perintah dari lelaki saat Kian Santang mencoba mencabut tongkat itu, dia menyadari jika tongkat itu tak bisa terangkat, meski dia sudah mengerahkan seluruh kesaktian dan kemampuan yang dia Kian Santang Pun Masuk IslamSaat itulah dia menyerah dan bertanya pada orang dihadapan mantra apa yang membuat tongkat itu tidak dapat terangkat. Tapi orang itu berkata jika dia hanya berdoa pada ALLAH SWT. Saat itulah Kian Santang sadar jika orang dihadapannya adalah sosok Sayyidina kejadian itu Raden Kian Santang pun masuk Islam. Dan dia tinggal selama beberapa bulan untuk belajar ilmu agama. Setelah merasa cukup dia kembali ke Pajajaran di sana dia mencoba untuk menyebarkan ajaran Islam kepada Ayahnya, tapi di Siliwangi merasa tak ingin meninggalkan agama yang sudah dianutnya sejak kecil. Merasa kecewa dia pun kembali ke Arab dan memperdalam ilmu agamanya selama 7 tahun hingga akhirnya dia kembali dengan tekat lebih juga Kisah Putri Cadasari dan Ki Pande GelangPrabu Siliwangi Kabur ke HutanSumber 7 tahun bermukim di Mekkah, Kian Santang pun kembali lagi ke Pajajaran untuk mencoba mengIslamkan ayahandanya lagi, tapi kali ini niatnya diketahui dan ayahnya yang tak mau bertarung dengan anaknya merubah keraton Pajajaran menjadi sebuah hutan kondisi keraton yang berubah menjadi hutan membuat Raden kian Santang terkejut, dia pun mencari ayahnya ke arah hutan dan menemukan ayahnya bersama para pengawalnya berada di dengan hormat Raden kian Santang mengajak ayahnya untuk kembali dengannya, karena hanya hewan yang tinggal di hutan sambil memintanya untuk memeluk Prabu Siliwangi malah balik bertanya padanya, hewan apa yang tinggal di hutan. Raden kian Santang pun berkata ” Harimau” saat itulah Prabu Siliwangi dan pengikutnya berubah menjadi Harimau dan masuk ke dalam juga Legenda Tangkuban ParahuFakta dan Mitos Legenda Kian saat Kian Santang lahir Sayyidina Ali Bin Abi Thalib telah lama meninggal dunia 800 tahun orang sunda pertama yang memeluk agama Islam adalah Pangeran Sancang Pangeran Kerajaan Tarumanagara dengan nama hampir legenda terdapat empat orang bangsawan Sunda Galuh lainnya yang mengikuti Raden Kian Santang untuk masuk itulah kawan Legenda Kian Santang, semoga menambah wawasan kamu tentang sejarah Nusantara. Sampai jumpa di materi menarik Kian santang antara mitos dan faktaDan beberapa buku pegangan follow and like us
Jenisjenis dongeng dan penjelasannya dalam bahasa sunda - 25448608. frakyjoshuasdk6 frakyjoshuasdk6 13.11.2019 B. Daerah Contohna Sage "Prabu Siliwangi", "Kian Santang". Dongeng Kahirupan jelema biasa. Contohnya "Kabayang jeung anak 4njing" Dongeng para nabi jeung wali. Contohnya "Sunan Kalijaga". Pelajari lebih lanjut. 1.
Inilahakhir dari 3 aliran keturunan Siliwangi, sejarahnya beraneka ragam dan legendanya sudah dibumbui "islamisasi" dengan ketokohan fiktif "raden kian santang". Jika sekarang propaganda melalui media cetak dan elektronik,
EyangRatu Kidul warna kulitnya seperti etnis Sunda, kuning langsat. Sedangkan Nyi Roro Kidul warna kulitnya seperti etnis Jawa, agak coklat. Cerita mengenai ini banyak dibungai dengan berbagai-bagai dongeng yang merupakan kepercayaan masyarakat terutama golongan sufi yang awam. Kian Santang, dengan jiwa mudanya selalu berambisi untuk
Logendakian-santang sendiri diambil dari referensi kisah nyata, dari tanah sunda tempo dulu yang ceritanya pada waktu itu tersimpan rapi di perpustakaan kerajaan pajajaran. Karena pajajaran adalah yang menyatukan kerajaan ”galuh” dan kerajaan ”pakuan”
ln0Uq. m9jo2fjnld.pages.dev/273m9jo2fjnld.pages.dev/95m9jo2fjnld.pages.dev/11m9jo2fjnld.pages.dev/441m9jo2fjnld.pages.dev/366m9jo2fjnld.pages.dev/273m9jo2fjnld.pages.dev/76m9jo2fjnld.pages.dev/512
dongeng sunda kian santang