Darinamanya mudah dikenali bahwa Aktuator ini menggunakan motor listrik menjadi torsi mekanis. Jadi jelas dibutuhkan listrik untuk memindahkannya. Kekurangannya terletak pada biaya yang mahal, tidak memiliki sistem keamanan saat ada komponen yang rusak dan kecepatan stroking yang rendah serta terbatas. Motor listrik merupakan alat yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak putar, berdasarkan prinsip induksi magnetik. Terdapat berbagai jenis motor listrik, dari jenis sumber listriknya, Motor listrik dibagi menjadi dua jenis, yakniMotor listrik ACMotor listrik DCSelain dua jenis motor listrik tersebut, terbagi lagi menjadi beberapa jenis motor listrik dilihat dari konstruksi, desain, strukur, fungsi dan prinsip listrik DCJenis-jenis motor DC arus searahMotor listrik DC merupakan alat yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak putar dengan menggunakan jenis sumber listrik arus searah atau DC Direct Current. Jenis Motor listrik DC cukup banyak digunakan, baik untuk keperluan industri dan penggunaan rumah listrik DC umumnya memiliki dua jenis kumparan, yakni kumparan medan Field yang ada pada bagian yang tidak bergerak Stator, dan kumparan jangkar Armature coil pada bagian yang bergerak Rotor.Kita dapat menjumpai penggunaan Motor listrik DC dalam kehidupan sehari, seperti misalnya penggerak pada Mainan anak-anak, Dinamo mobil-mobilan, Bor listrik portabel, Penggerak wiper pada mobil, Alat pertukangan, komponen otomotif, dan penggunaan motor DC Motor listrik DC, dan gambar rangkaiannyaMotor listrik DC secara umum dibagi lagi menjadi dua jenis yakni Motor DC pembangkit daya terpisah, dan Motor DC pembangkit daya sendiri. Dari jenis Motor DC pembangkit daya sendiri terbagi lagi menjadi 3 jenis motor dc, yakni Motor DC Shunt, Motor DC Seri, Motor DC gabungan antara Shunt dan Seri, Motor DC gabungan dibagi lagi menjadi 2 jenis, yakni Long Shunt DC motor, dan Short DC Excited DC MotorSelf Excited DC MotorShunt DC MotorSeries DC MotorCompound DC MotorLong Shunt Compound DC MotorShort Shunt Compound DC MotorA. Separately Excited DC MotorSeparately Excited DC MotorMotor DC jenis Separately Excited, memiliki pembangkit daya yang terpisah, antara kumparan medanstator dengan kumparan yang ada pada rotor Armature coil.Motor DC jenis ini sangat jarang digunakan dan hanya digunakan untuk keperluan khusus, dikarenakan harganya yang cukup Self Excited DC MotorMotor DC Self Excited memiliki pembangkt daya yang sama, antara kumparan medan stator dan kumparan rotor Armature coil, yang terhubung secara seri, paralel ataupun gabungan keduanya. Sehingga, Motor DC Self Excited ini terbagi lagi menjadi 3 jenis motor, yakni Motor DC Seri, Motor DC Shunt dan Motor DC Series DC MotorSeries DC MotorMotor DC Seri merupakan jenis Motor DC Self Excited yang kumparan medan stator dengan kumparan rotor dihubungkan secara Seri, Sehingga arus yang mengalir antara kedua kumparan memiliki nilai yang DC Seri akan menghasilkan putaran yang cepat jika dioperasikan tanpa beban, sehingga pengoperasian motor ini harus dalam kondisi Shunt DC MotorShunt DC MotorMotor DC Shunt merupakan jenis Motor DC Self Excited yang kumparan medan stator dengan kumparan rotor dihubungkan secara Paralel, Sehingga arus yang mengalir akan terbagi dua, antara kumparan medan stator dan kumparan arus pada motor ini adalah penjumlahan Arus yang mengalir pada Kumparan medan stator dengan kumparan rotor. Berbeda dengan Motor DC Seri, Motor DC Shunt memiliki kecepatan yang konstan mesti tanpa beban, sehingga Motor ini merupakan jenis motor yang paling banyak Compound DC MotorMotor DC Gabungan Compound DC Motor merupakan gabungan antara Motor DC Seri dengan Motor DC Shunt, memiliki dua kumparan medan stator yang salah satunya terhubung secara Seri dengan kumparan rotor, dan satu kumparan medan lainnnya terhubung secara paralel dengan kumparan rotor. Compound DC Motor ini terbagi lagi menjadi 2 jenis motor, yakni* Long Shunt Compound DC MotorMotor DC Long shuntLong Shunt Compound DC Motor merupakan salah satu jenis motor DC Self Excited gabungan antara tipe Shunt dan jenis ini memiliki dua buah kumparan medan stator, dimana salah satu kumparan medan Stator terhubung secara seri dengan kumparan rotor Armature coil, dan kumparan medan stator lainnya terhubung secara paralel terhadap kumparan medan stator dan kumparan rotor Armature coil yang terhubung seri.* Short Shunt Compound DC MotorMotor DC Short shuntShort Shunt Compound DC Motor merupakan salah satu jenis motor DC Self Excited gabungan antara tipe Shunt dan jenis ini memiliki dua buah kumparan medan stator, dimana salah satu kumparan medan Stator terhubung secara seri dengan kumparan rotor armature coil, dan kumparan medan stator lainnya terhubung secara paralel dengan kumparan rotor armature coil.

Selanjutnyamotor DC ini juga masih dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: Motor DC self excited yakni motor DC dengan sumber daya sendiri Motor DC separately excited yakni motor DC dengan sumber daya terpisah Motor self excited juga masih dibedakan lagi menjadi 3 yakni : Motor DC shunt Motor DC seri Motor DC Gabungan shunt dan seri

Jenis-jenis Motor DC Motor Arus Searah – Motor DC atau sering disebut juga dengan Motor listrik arus searah adalah suatu perangkat yang dapat mengubah energi listrik searah Direct Current/DC menjadi energi kinetik. Seperti namanya, Motor DC membutuhkan arus listrik searah atau arus DC pada kumparan medan untuk dikonversikan menjadi energi kinetik. Kumparan Medan Field Winding ini adalah kumparan atau gulungan/lilitan yang terdapat pada bagian yang tidak bergerak pada Motor DC dan biasanya disebut dengan Stator, sedangkan bagian yang bergerak pada Motor DC disebut dengan Rotor. Baca juga Pengertian Motor Listrik DC dan Prinsip Kerjanya. Kita dapat menemukan Motor DC ini di berbagai peralatan listrik ataupun elektronik di rumah kita, di produk-produk otomotif dan juga di peralatan yang dikhususkan untuk industri. Peralatan-peralatan tersebut diantaranya seperti Kipas Angin, Vibrator Ponsel dan penggerak roda mobil mainan. Motor DC atau Motor Arus searah ini juga termasuk ke dalam keluarga besar Transduser. Pada dasarnya, semua Motor DC diklasifikasikan menjadi 2 Jenis utama berdasarkan hubungan Kumparan Medan dan Kumparan Angkernya, kedua jenis Motor DC tersebut adalah Motor DC sumber daya terpisah atau Separately Excited DC Motor dan Motor DC sumber daya sendiri atau Self Exited DC Motor. Motor DC sumber daya sendiri ini dapat dibedakan lagi menjadi tiga jenis yaitu Shunt Wound Motor DC, Series Wound Motor DC dan Compound Wound Motor DC. 1. Motor DC Sumber Daya Terpisah Separately Excited DC Motor Pada Motor DC jenis sumber daya terpisah ini, sumber arus listrik untuk kumparan medan field winding terpisah dengan sumber arus listrik untuk kumparan angker armature coil pada rotor seperti terlihat pada gambar diatas ini. Karena adanya rangkaian tambahan dan kebutuhan sumber daya tambahan untuk pasokan arus listrik, Motor DC jenis ini menjadi lebih mahal sehingga jarang digunakan. Separately Excited Motor DC ini umumnya digunakan di laboratorium untuk penelitian dan peralatan-peralatan khusus. 2. Motor DC Sumber Daya Sendiri Self Excited DC Motor Pada Motor DC jenis Sumber Daya Sendiri atau Self Excited Motor DC ini, kumparan medan field winding dihubungkan secara seri, paralel ataupun kombinasi seri-paralel dengan kumparan angker armature winding. Motor DC Sumber Daya Sendiri ini terbagi lagi menjadi 3 jenis Motor DC yaitu Shunt DC Motor, Series DC Motor dan Compound DC Motor. Motor DC tipe Shunt Shunt DC Motor Motor DC tipe Shunt adalah Motor DC yang kumparan medannya dihubungkan secara paralel dengan kumparan angker armature winding. Motor DC tipe Shunt ini merupakan tipe Motor DC yang sering digunakan, hal ini dikarenakan Motor DC Shunt memiliki kecepatan yang hampir konstan meskipun terjadi perubahan beban kecepatan akan berkurang apabila mencapai torsi torque tertentu. Karena Kumparan Medan dan Kumparan Angker dihubungkan secara paralel, maka total arus listrik merupakan penjumlahan dari arus yang melalui kumparan medan dan arus yang melalui kumparan angker. Kecepatannya dapat dikendalikan dengan memasangkan sebuah resistor/tahanan secara seri dengan kumparan medan ataupun seri dengan kumparan angker. Jika resistor/tahanan tersebut dipasangkan secara seri dengan kumparan medan maka kecepatannya akan berkurang, sedangkan apabila resistor/tahanan tersebut dipasangkan secara seri dengan kumparan angker maka kecepatannya akan bertambah. Motor DC tipe Seri Series DC Motor Motor DC tipe Seri atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Series DC Motor ini adalah Motor DC yang kumparan medannya dihubungkan secara seri dengan kumparan angker armature winding. Dengan hubungan seri tersebut, arus listrik pada kumparan medan adalah sama dengan arus listrik pada kumparan angker. Kecepatan pada Motor DC tipe seri ini akan berkurang seiring dengan penambahan beban yang diberikan pada motor DC tersebut. Motor DC jenis ini tidak boleh digunakan tanpa ada beban yang terpasang karena akan berputar cepat tanpa terkendali. Motor DC tipe Gabungan Compound DC Motor Compound DC Motor atau Motor DC tipe Gabungan ini adalah gabungan Motor DC jenis Shunt dan Motor DC jenis Seri. Pada Motor DC tipe Gabungan ini, Terdapat dua Kumparan Medan Field Winding yang masing-masing dihubungkan secara paralel dan Seri dengan Kumparan Angker Armature Winding. Dengan gabungan hubungan seri dan paralel tersebut, Motor DC jenis Compound ini mempunyai karakteristik seperti Series DC Motor yang memiliki torsi torque awal yang tinggi dan karakteristik Shunt DC Motor yang berkecepatan hampir konstan. Motor DC tipe Gabungan Compound DC Motor ini dapat dibedakan lagi menjadi dua jenis yaitu Long Shunt Compound DC Motor yang kumparan medannya dihubungkan secara paralel dengan kumparan angkernya saja dan dan Short Shunt Compound DC Motor yang kumparan medannya secara paralel dengan kombinasi kumparan medan seri dan kumparan angker bentuk rangkaiannya dapat dilihat pada gambar atas.

MotorListrik DC. Motor listrik DC merupakan jenis motor listrik yang menggunakan sumber arus listrik DC (Searah) untuk dapat beroperasi atau menggerakkan motor tersebut. Berbeda dengan motor AC, motor jenis ini memiliki ukuran yang lebih kecil. Salah satu contoh penggunaan motor jenis ini yaitu pada motor atau mobil mainan seperti Tamiya.

Dalam dunia elektronika, pasti Anda sudah mengetahui tentang motor listrik bukan? Bagi Anda anak teknik pasti sering kali berkutat di bidang motor listrik ini. Motor listrik merupakan suatu alat yang sering digunakan untuk mengubah suatu energi listrik menjadi energi mekanik. Lalu apa perbedaannya motor listrik dengan dinamo atau generator? Dinamo dan generator merupakan suatu alat untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Dari penjelasan tersebut maka motor listrik dan dinamo sungguh berbeda karena berbalikan fungsi. Motor listrik ini sebenarnya sering kali berada di sekitar kita karena sebagai penggerak atau alat elektronik dengan pasokan listrik yang diterimanya. Contoh nyata yang ada di sekitar kita adalah peralatan elektronik seperti kipas angin, pompa air, mesin cuci dan lain sebagainya. Dengan menggunakan motor listrik, Anda dapat menjalankan berbagai jenis alat sehingga dapat digunakan dengan baik. Alat akan bergerak sesuai dengan aliran listriknya sehingga bisa membantu berbagai permasalahan pada berbagai masyarakat. Motor listrik ini dibagi menjadi dua jenis yaitu motor AC dan juga motor DC. Namun, pada kali ini akan kita bahas secara lengkap mengenai motor DC terlebih dahulu. Kita bahas secara lengkap mengenai motor DC sehingga lebih mudah dimengerti. Pembahasannya cukup lengkap dari mulai pengertian, bagaimana cara kerjanya, apa saja komponen utama motor DC, apa saja kelebihannya, dan apa saja jenis-jenisnya. Penjelasan-penjelasan tersebut dirangkum sedemikian rupa sehingga akan memudahkan Anda dalam memahaminya. Berikut merupakan penjelasan lengkapnya Apa Itu Motor DC? Yang pertama harus diketahui adalah pengertian dari motor listrik DC itu sendiri. Anda perlu tahu karena hal ini sebagai dasar jika Anda ingin belajar lebih lanjut di bawah. Tanpa tahu apa pengertiannya, pasti Anda akan bingung dalam memilih ilmu yang benar-benar dituliskan. Motor DC atau bisa juga disebut sebagai motor listrik DC merupakan salah satu jenis alat yang dapat mengubah suatu arus listrik menjadi energi mekanik sehingga dapat menggerakkan beberapa benda. Lalu apa bedanya dengan pengertian motor listrik itu sendiri? Sebelumnya, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu DC. DC merupakan singkatan dari Direct Current yang merupakan salah satu jenis arus listrik yang searah. Jadi, DC merupakan sebutan dari arus listrik yang bergeraknya searah dan bukan bolak-balik. Lalu apa motor DC tersebut? Motor listrik DC merupakan salah satu jenis motor listrik yang mana untuk mengubah suatu energi listrik menjadi energi mekanik maka Anda perlu menggunakan arus listrik searah atau DC. Seperti dengan namanya yaitu motor DC, alat ini perlu dua terminal dan harus mendapatkan tegangan arus listrik searah untuk dapat menggerakkan suatu benda. Untuk penggunaannya tentu hanya digunakan pada perangkat yang menggunakan arus DC yaitu kipas listrik, bor, dan lainnya. Dalam aktivitasnya, motor DC ini mengubah listrik menjadi energi mekanik karena melakukan sejumlah putaran yang biasa dihitung dalam waktu satu menit. Istilahnya adalah RPM yaitu Revolution per minute. Mungkin bagi Anda sudah tidak asing lagi bukan dengan RPM ini? RPM merupakan ukuran jumlah putaran per menit. Jadi, dalam satu menit harus dihitung berapa putaran yang bisa dihasilkan. Jika sudah ditemukan nilainya maka satuannya adalah RPM. Sampai di sini pasti sudah mengetahui bukan apa itu RPM? Putaran yang dihasilkan ini dapat berputar baik searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam. Perlawanan arah jarum jam ini dapat disebabkan karena perubahan terhadap polaritas dari motor listrik tersebut. Jika dibalik maka energi yang dihasilkan tentu juga akan terbalik. Motor Listrik DC ini memiliki berbagai bentuk dan juga ukuran dari RPM itu sendiri. Biasanya, motor listrik DC ini akan memberikan kecepatan berputar sampai sekitar 3000 bahkan ada yang sampai 800 Dengan putaran tersebut akhirnya tegangan yang dihasilkan juga beragam. Tegangan yang dihasilkan sesuai dengan seberapa banyak rotasinya. Biasanya dapat menghasilkan tegangan sekitar 1,5 Volt sampai 24 Volt. Jumlah dari banyak sedikitnya perputaran juga sangat dipengaruhi oleh arus listrik yang diterima. Jika besar maka putarannya juga akan lebih besar. Namun, apabila energi listrik yang digunakan melebihi tegangan operasional yang ditentukan lebih dari 30% maka motor DC akan mengalami gesekan yang sangat cepat sehingga menjadi panas. Jika panas berlebihan maka yang terjadi adalah kerusakan dari mesin tersebut. Sebaliknya, jika Anda merendahkan aliran arus listrik maka yang terjadi putarannya juga akan lebih sedikit tetapi juga ada batasnya. Apabila tegangan listrik yang diberikan kurang dari 50% dari tegangan operasionalnya maka tidak akan ada perputaran lagi alias mesinnya akan mati. Kemampuan dari motor listrik DC ini juga sangat dipengaruhi oleh beban. Pada saat motor DC tanpa diberikan beban maka hanya diperlukan arus listrik yang sedikit saja. Tetapi jika ada bebannya maka arus listrik yang diberikan harus ditingkatkan, bahkan bisa sampai 1000% sesuai jenis beban. Oleh karena itu, biasanya produsen dari motor listrik DC ini akan memberikan stall current yang merupakan tingkat arus listrik yang ada saat poros pada motor DC mengalami kematian akibat sudah mencapai beban yang maksimal. Prinsip Kerja Motor Listrik DC Setelah mengetahui selengkapnya mengenai motor listrik DC. Maka selanjutnya akan kita bahas mengenai berbagai prinsip dalam cara kerja motor listrik DC itu sendiri dan akan lebih mudah karena Anda sudah mendapatkan sedikit gambaran pada pembahasan mengenai pengertiannya. Sebelum mengarah pada prinsipnya, Anda perlu tahu beberapa bagian di dalam motor DC ini agar lebih mudah paham. Kerja motor DC ini dipengaruhi oleh dua bagian utama. Dua bagian tersebut disebut dengan stator dan rotor. Strator merupakan salah satu bagian dari motor yang tidak berputar atau statis diam. Bagian ini terdiri dari rangka dan juga kumparan medan. Lalu, rotor merupakan bagian yang berputar atau berotasi. Bagian ini terdiri dari kumparan jangkar. Dua bagian tadi masih dapat dibagi kembali menjadi beberapa komponen yaitu yoke / kerangka magnet, pales / kutub motor, armature winding / kumparan jangkar, field dinding / kumparan medan magnet, brussel / sikat arang, dan komutator / Komutator. Nah, untuk prinsipnya adalah dengan menggunakan metode elektromagnet yang memiliki aturan dalam penciptaan gerakan yaitu saat arus listrik diberikan di kumparan maka permukaan kumparan yang sifatnya utara menjadi berhadapan dengan magnet berkutub selatan, begitu juga sebaliknya. Sedangkan untuk membuat alat ini digunakan dua magnet yang saling berhadapan baik kutub selatan maupun kutub utara sehingga kumparan akan ditarik dari satu magnet ke magnet yang lain dan akan menimbulkan suatu pergerakan yang tidak dapat berhenti. Jika ingin mengubah arah perputaran kumparan, maka Anda perlu melakukan perubahan terhadap arus listrik yang diberikan. Dengan perubahan ini maka yang sebelumnya kutub utara menjadi kutub selatan, yang sebelumnya kutub selatan menjadi kutub utara. Pada perpindahan kutub ini terjadi suatu keadaan di mana magnet menjadi satu kutub yang sama yaitu keduanya sama-sama memiliki kutub selatan atau pun utara. Pada saat seperti ini maka akan terjadi gaya tolak menolak sehingga kumparan akan berputar dengan arah yang berbeda. Selanjutnya, kubu pada magnet akan beralih kembali menjadi utara dan selatan sehingga kumparan berputar kembali dan terus menerus akan berulang. Perulangan perputaran ini akan berhenti jika arus listrik yang diberikan juga dihentikan. Komponen Utama Motor Listrik DC Setelah membahas mengenai pengertian dan juga prinsip kerjanya, maka selanjutnya kita akan membahas mengenai komponen yang paling utama pada motor DC. Motor listrik DC ini terdiri dari 3 bagian yaitu kutub medan magnet, kumparan, dan komutator. Berikut penjelasannya secara lengkap Kutub Medan Magnet Komponen yang harus ada dalam motor DC adalah kutub medan magnet. Sebenarnya ini sudah sangat jelas karena sudah dibahas di bagian atas akan tetapi tidak ada salahnya untuk membahas lagi lebih detail. Kutub medan magnet sebagai stasioner karena hanya diam saja. Seperti yang dikatakan di atas bahwa dalam prinsip kerja dari motor DC itu adalah dengan menggunakan fenomena elektromagnetik yang mana tentunya menggunakan magnet sebagai salah satu komponennya. Magnet yang digunakan merupakan magnet dengan kutub utara dan juga kutub selatan. Kedua kutub yang berbeda ini jika dihadapkan maka akan menimbulkan suatu reaksi sehingga dapat memutar kumparan yang telah dipasang di motor listrik DC. Reaksi yang terjadi dapat menggerakkan kumparan menjadi memutar pada suatu ruang di antara dua kubu magnet tersebut. Untuk penggunaan pada motor DC yang ukurannya besar maka diperlukan lebih dari satu sistem elektromagnetiknya. Kumparan Motor Listrik DC Jika kutub medan magnet merupakan salah satu komponen yang statis dan mengandalkan gaya magnetnya, maka kumparan merupakan salah satu komponen yang bergerak yang diakibatkan oleh kutub magnet itu sendiri. kumparan ini juga sangat sering disebut dinamo. Kumparan akan bergerak terus menerus dengan gerakan memutar saat terkena gaya magnetik yang diberikan oleh kedua kutub medan magnet. Kumparan yang memutar secara terus menerus dapat menggerakkan beban secara keseluruhan. Kumparan untuk motor DC ini memiliki bentuk berupa silinder. Kumparan dihubungkan degan menggunakan as penggerak untuk menggerakkan beban yang akan digerakkan. Benda ini akan berputar karena ada daya tarik antara kedua belah kutub atau bisa juga berhadapan kutub yang sama sehingga berbalikan arah dan perputarannya juga terbalik. Commutator Motor Listrik DC Komponen utama yang selanjutnya adalah commutator motor DC. Komutator merupakan salah satu alat yang paling penting dalam motor DC sehingga diperlukan suatu perhatian yang cukup besar. Komutator ini bisa memberikan isyarat jika ada kerusakan juga. Komutator ini memiliki fungsi untuk mengembalikan arus listrik di dalam kumparan motor DC. salah satu komponen ini dapat berfungsi sebagai membantu suatu transmisi arus listrik dari sumber daya, kumparan, dan juga motor DC. Sebenarnya komutator ini memiliki fungsi juga sebagai salah satu kontak geser antara carbon brush dengan amature, selain itu juga berfungsi sebagai sakelar karena menjadi pembalik arus listrik karena pada ujung amature coil melewati brush maka komutator mengubah arusnya. Kelebihan dari Motor Listrik DC Kelebihan menggunakan motor DC dibandingkan yang lain adalah dalam hal pengendalian kecepatan dari pergerakan motor DC itu sendiri, sama sekali tidak berpengaruh pada kualitas pemasukan dayanya. Motor DC dapat dikendalikan untuk mengatur kesempatan dengan menggunakan dua cara. Cara yang pertama adalah dengan menggunakan atau mengatur tegangan kumparan motor DC sehingga akan meningkatkan tegangan motor DC dan meningkatkan kecepatan. Yang kedua adalah mengubah arus medan, dengan menurunkan arus medan maka akan mempercepat gerakan. Selain kelebihan di atas, motor listrik DC yang satu ini juga memberikan manfaat yang lainnya yaitu dengan tersedianya berbagai jenis ukuran sehingga Anda lebih mudah menyesuaikan dengan keadaan. Akan tetapi lebih baik jangan terlalu senang terlebih dahulu. Penggunaan motor DC ini umumnya dibatasi dalam penggunaannya secara sangat rendah sampai sedang, Penggunaan motor DC dengan kecepatan yang rendah hingga sedang sering kali mengalami berbagai jenis masalah. Masalah tersebut ialah terjadinya perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang lebih besar. Selain karena dapat menyebabkan perubahan arus, penggunaan motor listrik DC tersebut dibatasi karena memiliki risiko percikan api yang lebih besar pada bagian brush. Oleh karena itu, pembatasan dilakukan hanya dapat digunakan pada tempat yang benar-benar bersih dan tidak membahayakan. Karena jika sampai terjadi sesuatu maka akan berakibat sangat fatal dan lebih merugikan. Motor listrik DC ini juga umurnya lebih mahal dibandingkan dengan motor listrik AC. Hal ini juga sangat berpengaruh terhadap kaitannya mengenai kecepatan, flux medan, dan juga kumparan motor DC itu sendiri. Namun, walaupun sebenarnya dikatakan bahwa motor listrik DC ini lebih mahal, akan tetapi untuk sistem kontrolnya malah lebih murah dan lebih sederhana untuk dilakukan. Untuk penggunaan yang berdaya rendah, penggunaan Motor DC merupakan salah satu hal murah walaupun ada pembatasan. Dalam penggunaannya pula, Anda perlu juga untuk melakukan perawatan yang ekstra agar motor DC tersebut awet. Anda perlu membersihkan berbagai peralatan dengan motor DC karena seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa motor DC harus dalam keadaan yang selalu bersih. Kelebihan yang selanjutnya adalah motor listrik DC ini memiliki dua jenis yang dapat digunakan sebagai pilihan. Salah satu jenisnya pun juga masih dibagi-bagi lagi sehingga Anda dapat memenuhi kebutuhan yang seharusnya dengan jenis yang tertentu. Jenis-jenis Motor Listrik DC Seperti yang telah dijelaskan di bagian atas bahwa Motor Listrik DC ini memiliki dua jenis yang berbeda di mana salah satu jenisnya juga terdiri dari beberapa bagian yang lain. Jenis motor DC ini adalah yang menggunakan sumber daya terpisah dan juga menggunakan daya sendiri. Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui berbagai jenis dari motor DC agar Anda menjadi lebih terbuka wawasannya dalam bidang elektronika yang satu ini. Oleh karena itu, di bawah ini akan dijelaskan secara rinci mengenai berbagai jenis motor DC tersebut Motor Listrik DC Sumber Daya Terpisah Searately Excited DC Motor Pertama, adalah motor DC dengan sumber daya yang terpisah. Penggunaan jenis motor DC dengan sumber daya terpisah maka sudah jelas sumber arus listrik yang digunakan merupakan dari pihak ketiga atau pihak luar. Jenis ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah memiliki kecepatan dan juga torsi beban yang sangat mudah untuk dikendalikan dan juga arus akan eksitasinya sama sekali tidak bergantung pada arus jangkar. Untuk kekurangannya sendiri juga sudah sangat jelas sebab penggunaannya perlu menggunakan dua buah sumber DC yang berbeda satu dengan yang lainnya sehingga dapat menjalankan suatu beban. Jenis yang satu ini menggunakan sumber dari daya yang terpisah dengan lilitan jangkar dan lilitan medan sehingga terbentuk suatu lilitan medan elektrik yang dapat terpisah satu sama lain. Dengan jenis dan cara ini maka arus jangkar dan arus medan tidak akan saling mengganggu sebab sumbernya yang berbeda. Namun bisa juga digunakan sebagai pelajaran bahwa total daya input-nya sama dengan daya input-nya. Motor Listrik DC Sumber Daya Sendiri Self Exicited DC Motor Jenis atau tipe yang lainnya adalah dengan menggunakan motor DC yang dapat Anda isi sendiri sumber dayanya sendiri. Pada jenis ini, ada lilitan armature yang terhubung dengan sumber yang suplai sumber daya. Motor listrik DC ini dapat dihubungkan dengan siri-paralel dengan menggunakan kumparan angker atau biasa disebut dengan armature. Dari sisi seri-paralel ini maka motor DC menjadi 3 jenis lagu yaitu Motor Listrik DC Tipe Shunt Shunt DC Motor Jenis yang pertama adalah tipe shunt. Tipe yang satu ini memiliki rangkaian kumparan medannya dihubungkan dengan menggunakan sistem paralel dengan kumparan angker atau armature winding. Tipe yang satu ini merupakan tipe motor DC yang paling banyak digunakan karena model ini memiliki kecepatan yang paling kontan walaupun sering terjadi adanya perubahan beban sehingga membuat kecepatannya berkurang setelah mencapai torsi tertentu. Karena tipe yang satu ini menggunakan sistem pemasangan secara paralel dalam pemasangan kumparan medan dan kumparan angker maka total dari arus listrik yang dihasilkan lebih mudah untuk dihitung. Cara menghitungnya adalah dengan menjumlahkan arus yang melalui kumparan medan dengan arus yang melalui kumparan angker maka Anda akan menemukan jumlah arus listrik yang sebenarnya. Untuk kecepatan dari motor DC ini sendiri sangat mudah untuk dikendalikan. Caranya adalah dengan memasang sebuah resistor yang disusun secara seri dengan kumparan medan atau disusun seri bersama dengan kumparan angker. Apabila resistor dipasang secara seri bersama dengan kumparan medan maka kecepatannya kan lebih mudah turun dan berkurang. Namun, jika Anda memasangkan secara seri resistor dengan kumparan angker maka kecepatannya akan bertambah. Motor Listrik DC Tipe Seri Series DC Motor Jenis yang kedua adalah motor DC tipe seri yang merupakan salah satu tipe yang memberikan kecepatan motor yang sama antara yang ada di kumparan medan maupun yang berada pada kumparan angker. Motor DC dengan tipe seri ini menggunakan rangkaian kumparan medan dan kumparan angkernya dihubungkan secara seri. Oleh karena itu hasil dari arus yang digunakan akan sama antara satu kumparan dengan kumparan yang lainnya. Kecepatan dari motor DC ini akan berangsur-angsur berkurang tergantung dengan penambahan beban yang diberikan pada motor tersebut. Walaupun kecepatannya berkurang saat diberikan beban, motor wajib diberikan beban. Penggunaan motor DC tipe seri ini perlu diberikan beban yang sesuai dengan alatnya. Jika tidak maka perputaran motor DC ini akan sangat liar dan cepat sekali bahkan bisa jadi sampai tidak bisa dikendalikan kembali. Motor Listrik DC Tipe Gabungan Compound DC Motor Jenis yang ketiga adalah Motor DC dengan tipe gabungan. Sama seperti dengan namanya, jenis ini merupakan jenis yang bisa menggabungkan antara motor DC untuk tipe shaunt maupun untuk tipe motor DC seri. Dengan menggabungkan dua tipe yang berbeda maka sudah dipastikan bahwa ini lah yang menjadi cara yang terbaik karena bisa mengambil kelebihan dan mengurangi kesalahan dalam pembuatan motor DC. Pada tipe ini ada dua gabungan dari dua medan yaitu kumparan medan dan kumparan angker dipasang secara paralel dan juga seri sekaligus sehingga disebut dengan gabungan atau dalam bahasa inggrisnya adalah compound. Dari perpaduan dua gabungan maka motor listrik DC yang satu ini menjadi memiliki karakteristik yang mirip dan menyerupai motor DC seri yang memiliki torsi awal yang sangat tinggi dan juga kecepatannya konstan ala tipe shunt. Untuk motor DC gabungan ini sebenarnya masih dapat dibedakan menjadi dua jenis lainnya yang lebih rinci yaitu long shunt compound DC Motor dan juga short shunt compound DC Motor. Pada tipe long shunt compound DC motor memiliki rangkaian yang cukup sederhana yaitu kumparan medan yang digunakan dihubungkan secara paralel bersama dengan kumparan angkernya. Sedangkan untuk tipe short shunt compound DC motor kumparan medannya dihubungkan secara paralel dengan kombinasi dari kumparan medan seri yang digabungkan dengan kumparan angker. Kesimpulan Setelah membaca beberapa penjelasan di atas maka dapat ditarik suatu kesimpulan apabila Motor listrik DC ini menjadi salah satu alat yang bisa mengubah energi listrik menjadi energi mekanik yang mana dapat menggerakkan suatu benda bahkan dengan beban. Motor listrik DC merupakan salah satu jenis motor listrik yang menggunakan arus DC atau arus listrik searah untuk menjalankan perputaran kumparan sebagai energi mekanik. Penggunaan motor DC ini sangat memanfaatkan terjadinya fenomena elektromagnetik yang sangat membantu. Motor listrik DC ini memiliki prinsip kerja dengan cara elektromagnetik sehingga sangat berkaitan dengan penggunaan magnet sebagai salah satu alat yang bisa menggerakkan kumparan yang mana kumparan tersebut lah yang akan dibebani dan harus sanggup dalam melakukan hal yang diinginkan. Komponen yang paling utama harus Anda pelajari adalah kutub magnet, kumparan, dan juga komutator. Tiga komponen tersebut merupakan hal yang sangat penting dan harus ada pada setiap rangkaian motor DC baik dalam bentuk yang besar maupun dalam bentuk yang kecil. Banyak orang menggunakan motor DC ini karena memiliki banyak kelebihan. Namun yang paling utama adalah motor DC ini sangat mudah untuk diatur dalam kecepatan perputarannya sehingga banyak dipilih walaupun tentu ada sisi kekurangannya tetapi tidak mengapa. Untuk jenisnya, pada dasarnya ada dua yaitu yang menggunakan sumber daya dari pihak ketiga dan ada juga yang menggunakan sumber daya sendiri. Dan untuk sumber daya sendiri ini masih dibagi pula menjadi 3 yaitu tipe shunt, seri, dan yang kedua gabungan dari keduanya. Semua jenis motor DC memiliki kelebihan sendiri-sendiri serta juga pasti memiliki kelemahan pula. Setiap jenisnya juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan sehingga tidak boleh asal sama sekali sebab pasti ada resiko dibalik itu semua. Penutup Dari beberapa penjelasan di atas maka Anda dapat memahami dengan mudah mengenai motor DC. Semoga informasi di atas bisa mudah dipahami dan bermanfaat bagi Anda!
MengubahEnergi Mekanik Menjadi Energi Listrik. Ini adalah fungsi utama dari alternator, karena komponen ini bekerja dengan mengubah putaran mesin menjadi output listrik AC. Sehingga komponen ini sangat penting perannya pada setiap generator listrik. 2. Sumber Listrik untuk Komponen-komponen di dalam Mobil.
Jenis Jenis Motor DC Arus Searah – Motor DC atau yang biasa disebut sebagai motor listrik arus searah merupakan salah satu jenis perangkat yang memiliki fungsi untuk merubah energi listrik searah Direct Current / DC menjadi kinetik. Sesuai dengan namanya, motor DC membutuhkan arus listrik searah atau arus DC pada kumparan medan yang kemudian dikonversikan langsung menjadi energi kinetik. Kumparan Medan Field Winding merupakan sebuah kumparan atau gulungan / lilitan yang ada di bagian khusus yang dimana tidak bisa bergerak pada motor DC dan pada umumnya disebut sebagai Stator. Sementara bagian khusus lainnya yang bergerak pada motor DC dikenal dengan sebutan Rotor. Motor DC ini bisa ditemukan dengan sangat mudah di berbagai macam peralatan listrik maupun elektronika di rumah, bahkan juga di berbagai produk otomotif serta peralatan yang digunakan khusus untuk industri. Adapun beberapa peralatan tersebt adalah kipas angin, vibrator ponsel, dan juga penggerak roda mobil mainan. Motor DC atau motor arus searah ini juga merupakan salah satu bagian dari keluarga besar Transuder. Baca juga Pengertian Dan Fungsi Motor DC Komponen Utama Motor DC Motor DC umumnya memiliki tiga komponen penting supaya bisa berfungsi seperti kutub medan magnet, kumparan, dan commutator. Untuk semakin memahaminya, berikut ini kami akan menjelaskan mengenai komponen penting dalam motor DC Kutub Medan Magnet Motor DC memiliki dua kutub medan magnet didalamnya, yakni kutub utara dan kutub selatan. Garis energi magnetik bisa semakin besar saat melewati ruang terbuka diantara kedua kutub tersebut. Untuk motor yang lebih besar atau kompleks biasanya memiliki lebih dari satu elektromagnetik di dalamnya. Elektromagnet ini memiliki fungsi untuk menerima listrik eksternal langsung dari sumber dayanya sebagai penyedia energinya. Kumparan Motor DC Pada umumnya kumparan motor DC memiliki bentuk silinder yang dihubungkan langsung pada bagian penggerak untuk bisa menggerakkan beban. Pada motor DC yang kecil, bagian kumparan hanya akan berputar pada medan magnet yang sudah dibentuk oleh kedua kutub hingga bertukar posisi. Commutator Motor DC Commutator merupakan sebuah komponen yang memiliki peran cukup penting dalam sebuah motor DC. Komponen ini memiliki fungsi sebagai pembalik arah arus listrik menuju ke dalam kumparan motor DC. Disamping itu, keberadaan commutator akan lebih membantu transmisi arus antara kumparan dengan sumber daya. Kelebihan Motor DC Perlu diketahui bahwa motor DC ini memiliki cukup banyak kelebihan atau keunggulan. Adapun kelebihan yang dimiliki oleh motor DC ini adalah sebagai berikut Torsi dan kecepatannya sangat mudah untuk dikendalikan Memiliki performa yang hampir mendekati linier Torsi awalnya cukup besar Memiliki sistem kontrol yang sangat mudah dan sederhana Mempunyai respon yang cukup baik, sehingga cocok untuk digunakan pada motor servo Motor DC sangat baik untuk pengaplikasian yang memiliki daya rendah. Jenis-Jenis Motor DC Motor Arus Searah Motor DC terdiri dari dua bagian penting, yaitu “Stator” yang merupakan bagian diam dan “Rotor” yang merupakan bagian yang berputar, dari kedua bagian penting motor ini hasilnya terdapat tiga jenis Motor DC yakni Motor DC Brush Motor DC Brushless Motor DC Servo Kita bahas satu per satu Motor DC Brush Berdasarkan hubungan kumparan medan dan kumparan angkernya, untuk motor DC Brush dapat dibedakan menjadi 2 macam. Adapun kedua jenis motor DC ini adalah motor DC sumber daya terpisah Separately Excited DC Motor dan motor DC sumber daya sendiri Self Exited DC Motor. Untuk motor DC Brush sumber daya sendiri ini terbagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu Shunt Wound Motor DC, Series Wound Motor DC dan juga Compound Wound Motor DC. Bagian stator motor terdiri dari kumparan yang terhubung secara melingkar sedemikian rupa sehingga akan terbentuk kutub utara dan selatan. Pengaturan kumparan ini dapat dilakukan baik secara seri atau paralel dengan gulungan kumparan rotor akan menghasilkan motor DC kumparan seri luka dan motor DC kumparan shunt. Armature atau bagian rotor dari motor DC terdiri dari komutator yang pada dasarnya adalah konduktor pembawa arus yang terhubung di salah satu ujungnya ke segmen tembaga yang terisolasi secara elektrik. Daya eksternal dapat dihubungkan ke komutator melalui sikat saat armature berputar. Berikut ini adalah ulasan selengkapnya mengenai jenis-jenis motor DC Brush tersebut Motor DC Sumber Daya Terpisah Separately Excited DC Motor Pada motor DC sumber daya terpisah ini, sumber daya listrik untuk kumparan medan atau field winding akan terpisah dengan sumber daya listrik untuk kumparan angker atau armature coil pada rotor yang bisa anda lihat pada gambar diatas ini. Pages 1 2 3 4
Inilahbeberapa macam-macam peralatan laboratoium yaitu jenis alat Shaker dan juga contoh alat Orbital Shaker serta kegunaan alat tersebut. Brushless DC motor: Motor input power: 28W: Motor output power: 15W: Speed range: 100-500rpm: Speed display Macam-macam Funnel Lab beserta dengan Gambarnya Agustus 2, 2022; Urutan Langkah

Pengertian Motor DC Motor DC adalah jenis motor listrik yang harus menggunakan beberapa jenis arus searah atau direct current. Jadi pada motor DC, daya DC yang dihasilkan diubah menjadi energi mekanik berupa putaran atau gerak. Motor umumnya dibagi menjadi dua jenis motor AC dan motor DC. Motor DC atau motor DC adalah suatu alat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerak motion. Motor DC ini bisa juga disebut motor DC. Seperti namanya, motor DC memiliki dua terminal dan membutuhkan arus searah DC untuk menggerakkannya. Motor DC ini biasa digunakan pada peralatan elektronik dan listrik yang menggunakan daya DC seperti portable vibrator, kipas DC dan bor listrik DC. Motor DC atau DC Motor ini menghasilkan sejumlah putaran per menit atau biasa dikenal dengan RPM Revolutions Per Minute dan dapat berputar searah atau berlawanan arah jarum jam jika elektroda motor DC berlawanan arah jarum jam. Motor DC datang dalam berbagai ukuran dan kecepatan. Kebanyakan motor DC memberikan kecepatan putaran sekitar 3000 rpm sampai 8000 rpm dengan tegangan operasi dari 1,5 V sampai 2V. Jika tegangan yang diberikan pada tegangan motor DC lebih rendah dari tegangan kerja maka akan memperlambat kecepatan putaran motor DC. Sedangkan tegangan yang lebih tinggi dari tegangan kerja akan membuat motor DC berjalan lebih cepat. Namun, ketika tegangan yang diberikan ke motor DC turun di bawah tegangan operasi yang ditentukan, motor DC tidak dapat berputar atau berhenti. Di sisi lain, jika tegangan yang diberikan ke motor DC lebih tinggi dari tegangan operasi yang ditentukan, motor DC akan menjadi sangat panas dan akhirnya akan gagal. Ketika motor DC berputar tanpa beban, hanya sedikit arus atau daya yang digunakan, tetapi di bawah beban, jumlah arus yang digunakan meningkat ratusan persen, bahkan hingga 1000% atau lebih tergantung jenisnya beban yang diberikan. Oleh karena itu, pabrikan motor DC sering menyertakan arus penghenti pada motor DC. Stop current adalah arus pada saat poros motor berhenti karena beban maksimum. Prinsip Kerja Motor DC Motor DC memiliki dua bagian utama yaitu stator dan rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, yang terdiri dari rangka dan gulungan medan. Sementara rotor adalah bagian yang berputar, bagian rotor ini terdiri dari belitan jangkar. Kedua bagian utama ini dapat dibagi menjadi beberapa komponen penting, yaitu yoke bingkai magnet, kutub pole motor, kumparan medan magnet excitation coil, armature coil excitation coil anchor, sakelar switch dan sikat sikat/sikat karbon. Pada prinsipnya motor DC menggunakan fenomena elektromagnetik untuk bergerak, bila arus dialirkan pada kumparan maka permukaan kumparan yang menghadap ke utara akan bergerak menuju kutub selatan magnet dan kumparan yang mempunyai arah selatan akan bergerak ke utara magnetnya. Pada saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet atau kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet, maka akan terjadi gaya tarik-menarik yang menyebabkan gerakan kumparan berhenti. Prinsip untuk bergerak lagi, segera setelah kutub kumparan berlawanan dengan kutub magnet, arah arus dalam kumparan berbalik. Jadi kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatan akan berubah menjadi kutub utara. Ketika terjadi perubahan kutub, kutub selatan kumparan akan menghadap kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan menghadap kutub utara magnet. Karena kutub yang sama akan mengalami gaya tolak-menolak, maka kumparan bergerak hingga sisi utara kumparan menuju sisi selatan magnet dan sisi selatan kumparan menuju sisi utara magnet. Pada titik ini, arus yang mengalir melalui kumparan kembali berbalik arah dan kumparan akan kembali karena perubahan kutub. Siklus ini akan berulang sampai arus dalam kumparan terputus. Padahal, motor listrik yang menggunakan arus searah cukup mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari lho. Karena alat ini banyak digunakan sebagai bagian komponen berbagai perangkat elektronik. Prinsip kerja motor DC adalah mengubah energi listrik yang diperoleh dari sumber utama menjadi energi gerak yang digunakan oleh peralatan listrik. Prinsip operasi motor DC adalah sebagai berikut arus searah mengalir melalui kumparan. Medan magnet yang dihasilkan kemudian menghasilkan torsi yang memutar motor. torsi dimulai, komutator akan bekerja dengan menjaga motor listrik tetap berputar sehingga terus menghasilkan arus DC. pada alat ini, jangkar yang dihasilkan oleh medan magnet berputar dalam arah yang sama untuk menghasilkan gaya mekanik. Dengan prinsip operasi di atas, tentu tidak mengherankan jika motor DC disebut juga elektromekanis. Karena perangkat pada dasarnya menggunakan medan magnet dan konduktor. Terutama dalam produksi energi mekanik atau gerak di beberapa perangkat elektronik. Komponen Montor DC Setelah membahas pengertian dan prinsip kerja motor DC, kita akan berkenalan dengan komponen-komponen motor DC. 1. Rotor Bagian pertama dari motor DC adalah rotor. Dimana bagian yang disebut rotor merupakan alat gerak kinetik. Terutama ketika ada tegangan yang mengalir melalui rangkaian. Komponen-komponen yang menyusun rotor antara lain - Poros - Armature core. - Sapu pengumpul sapu. - Belitan jangkar. 2. Stator Komponen selanjutnya adalah stator. Dimana stator merupakan komponen motor DC yang tidak bergerak. Namun, stator memegang peranan penting dalam menjaga putaran rotor. Caranya adalah dengan menciptakan medan magnet di sekitar rotor, sehingga rotor dapat bergerak ketika tegangan diberikan ke rangkaian. Bagian-bagian yang menyusun stator adalah sebagai berikut - Tiang atau kutub. - Medan berliku. - Bingkai atau garpu. 3. Sikat Komponen ini terletak di dalam komutator. Kuas adalah komponen elektronik yang terbuat dari grafit atau karbon. Fungsi utama sikat adalah untuk mengalirkan arus ke rotor. 4. Belitan Jangkar Belitan jangkar adalah alat yang berfungsi untuk membangkitkan medan magnet statis. Dengan demikian, energi statis yang bersirkulasi dalam rotor dibangkitkan secara tepat oleh belitan jangkar ini. 5. Komutator Komponen ini sebenarnya berasal dari loop penerima. Harap dicatat bahwa slip ring akan dipotong menjadi beberapa bagian. Kemudian sebagian dari part tersebut akan disambungkan ke lilitan armature. Komutator adalah komponen yang mentransfer energi arus ke belitan jangkar. Nah, komponen ini biasanya terbuat dari bahan tembaga. Ketika terjadi perubahan arus pada belitan armature, komutator menjadi bagian terpenting untuk membantu perubahan arus pada rangkaian. 6. Rangka atau Garpu Komponen motor DC ini disebut rangka atau garpu yang nantinya akan berfungsi sebagai pelindung bagi komponen lainnya. Khususnya pelindung rotor yang terdapat pada motor DC. Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa rangka ini benar-benar merupakan bagian yang melindungi semua bagian rotor. Misalnya dari armature, kutub, lilitan medan magnet, kutub magnet, dll. 7. Induktor Induktor ini merupakan salah satu komponen penyusun motor DC yang perannya juga sangat penting. Gulungan medan juga dikenal sebagai belitan medan. Fungsi utama dari komponen ini adalah untuk membangkitkan medan statis pada stator motor DC. 8. Tiang Tiang juga terdapat pada komponen di dalam stator. Dengan demikian, kutub ini merupakan alat yang berfungsi membangkitkan medan magnet. Selain itu, tiang juga digunakan untuk memastikan agar rotor tetap berputar sebagaimana mestinya. Tiang-tiang itu terletak di dalam rangka atau garpu. Oleh karena itu, kutub ini digunakan untuk menghasilkan fluks magnet. Kemudian fluks magnet akan merambat antara stator dan rotor. Sampai saat itu, itu akan menciptakan medan magnet yang membuat rotor berputar. Jenis-jenis Motor DC Tidak hanya satu tipe, motor dc ini digolongkan menjadi dua tipe. Dimana tipe kedua adalah motor DC berdasarkan catu daya komponennya, motor DC menggunakan catu daya sendiri dan yang lainnya menggunakan catu daya sendiri. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat pembahasan motor DC dibawah ini 1. Motor DC Dengan Sumber Tenaga Sendiri Jenis motor DC yang pertama menggunakan catu daya sendiri. Kategori ini juga telah dibagi menjadi beberapa turunan. Berikut adalah beberapa jenis motor DC yang memiliki catu daya sendiri Tipe Shunt Pada motor tipe shunt terdapat belitan medan yang dihubungkan secara paralel dengan suplai yang sama dengan belitan jangkar. Namun, meskipun ditenagai dari sumber daya yang sama, susunan jenis arus dan jangkar yang akan dibangkitkan akan berbeda. Selain itu, walaupun terjadi perubahan beban, tidak akan mempengaruhi kecepatan motor dc shunt. Memang, kecepatan yang dihasilkan mesin tetap konstan. Selain itu, pahat juga tidak berubah karena beban mekanis yang dihasilkan oleh outputnya. Tipe Seri Tipe motor DC tegangan sendiri selanjutnya adalah tipe seri. Pada motor jenis ini, lilitan jangkar dan lilitan medan akan dihubungkan secara seri dengan catu daya. Pada motor DC seri, arus yang masuk ke rangkaian akan bergerak dengan arah yang sama tergantung pada polaritas sumber tegangan. Dengan demikian, ketika mengubah polaritas sumber tegangan, arah medan magnet juga secara otomatis berubah arah. Selain itu, motor jenis seri ini disebut juga motor universal. Disebut demikian karena mesinnya sangat fleksibel. Memang, dapat bekerja dengan dua jenis catu daya, baik menggunakan tegangan AC atau DC. Tipe Kombinasi / Compound Disebut tipe kombinasi karena motor ini terdiri dari kombinasi rangkaian seri dan rangkaian shunt. Jadi rangkaian kompleks ini memiliki dua rangkaian yang menghasilkan medan magnet. Berdasarkan orientasi fluksnya, motor DC tipe gabungan juga dibagi menjadi dua tipe. Yaitu motor DC termasuk ling shunt dan motor DC termasuk shunt pendek. Jika shunt kompon memiliki serangkaian belitan yang dihubungkan secara paralel dengan belitan jangkar. Kompon shunt DC kemudian memiliki rangkaian kumparan yang terdiri dari kombinasi belitan jangkar paralel dan belitan medan seri. 2. Motor DC Dengan Catu Daya Terpisah Seperti namanya, jenis motor DC menggunakan catu daya terpisah, yaitu bukan dari dalam. Oleh karena itu, sumber arus yang digunakan untuk memberi makan rotor dan armature selain sumber arus ini kemudian dapat digunakan untuk menggerakkan koil. Karena memiliki rangkaian tambahan untuk mensuplai arus, motor DC dengan catu daya sendiri ini jauh lebih mahal di pasaran. Tentunya dibandingkan dengan harga motor DC dengan power supply sendiri.

Arduinoadalah sebuah rangkaian elektronik yang bersifat open source, dan mempunyai piranti keras dan lunak yang mana mudah untuk digunakan. Arduino mampu mengenali lingkungan sekitar melalui berbagai jenis sensor serta dapat mengontrol lampu, motor, dan berbagai jenis actuator lainnya. Arduino sendiri terdiri dari beberapa jenis, antara lain
1. Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah / separately excited. 2. Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited motor shunt Pada motor shunt, gulungan medan medan shunt disambungkan secara paralel dengan gulungan kumparan motor DC A seperti diperlihatkan dalam gambar dibawah. Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus kumparan motor DC. Karakteristik Motor DC Shunt Berikut tentang kecepatan motor shunt 1997 Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban hingga torque tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar diatas dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin. Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan kumparan motor DC kecepatan berkurang atau dengan memasang tahanan pada arus medan kecepatan bertambah. 3. Motor DC daya sendiri motor seri Dalam motor seri, gulungan medan medan shunt dihubungkan secara seri dengan gulungan kumparan motor DC A seperti ditunjukkan dalam gambar dibawah. Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus kumparan motor DC. Berikut tentang kecepatan motor seri Rodwell International Corporation, 1997; Photonics Ltd, 2002 Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali. Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist seperti pada gambar berikut. Karakteristik Motor DC Seri 4. Motor DC Kompon/Gabungan Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan medan shunt dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan kumparan motor DC A seperti yang ditunjukkan dalam gambar dibawah. Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri, makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar 12% tidak cocok myElectrical, 2005. Karakteristik Motor DC Kompon Sumber Post navigation Simple Way To Life
dcSVh.
  • m9jo2fjnld.pages.dev/304
  • m9jo2fjnld.pages.dev/309
  • m9jo2fjnld.pages.dev/233
  • m9jo2fjnld.pages.dev/460
  • m9jo2fjnld.pages.dev/19
  • m9jo2fjnld.pages.dev/188
  • m9jo2fjnld.pages.dev/527
  • m9jo2fjnld.pages.dev/120
  • jenis jenis motor dc dan gambarnya